Gambar 2 Penyokong Indonesia Mati Dipijak
Polis membawa keluar seorang penonton yang pengsan pada perlawanan akhir bola sepak Sukan SEA 2011 malam tadi.
JAKARTA – Kepedihan warga Indonesia malam tadi semakin bertambah apabila menerima perkhabaran dua penyokong fanatik mereka terkorban di sektor 15 Stadium Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) kerana dipijak penyokong lain.
Maklumat yang diperolehi dari pasukan perubatan, salah seorang mangsa dikenali sebagai Reno Alvino, salah seorang drummer band DOT. Manakalan seorang lagi masih belum dikenal pasti.
Peristiwa tragis tersebut berlaku di salah satu pagar di Sektor 15 yang sesak sehingga kedua-dua mangsa yang berada di antara ribuan penyokong terjatu dan dipijak-pijak penonton lain.
"Seorang bernama Reno Alvino dan yang lainnya belum diketahui. Semuanya telah dibawa ke RSCM,", katar Adjie Kurnanto, salah seorang pasukan perubatan yang ditemui di lokasi kejadian, Isnin (21/11/2011)
Keduanya sempat dibawa ke hospital, tapi proses membawa mangsa keluar daripada stadium tertunda karana kunci ambulans yang paling hampir hilang. Sementara itu, ia terpaksa mengambil masa yang lama untuk meminta bantuan ambulans yang lain. Selepas perjalanan dimulakan, proses kelancaran membawa mangsa keluar juga turut terganggu kerana masalah kesesakan lalu lintas di sekitar stadium yang teruk.
Sebelum itu sudah ada 6 mangsa yang mengalami kecederaan ringan dan berat akibat keriuhan ketika berlangsungnya pertandingan akhir bola sepak Sukan SEA 2011. Semua mangsa dibawa ke Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Mintohardjo.
JAKARTA, KOMPAS.com — Dua orang dipastikan meninggal dunia saat desak-desakan suporter di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (21/11/2011) malam. Kedua korban berkelamin laki-laki telah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
Salah satu korban bernama Reno Alvino (21), warga Cililitan, Jakarta Timur. Reno Alvino adalahadditional player band DOT yang dibentuk dua bersaudara Ezza Yayang dan Adam Yayang. Di band tersebut, Reno biasa bermain sebagai drummer. Sementara satu korban lainnya belum diketahui identitasnya. Keduanya meninggal saat terjadi kericuhan di sektor 7 sekitar pukul 19.00.
“Kita datang rombongan. Semua pegang tiket. Yang enggak punya maksa masuk jadi dorong-dorongan, jatuh, misah. Dan dengar-dengar, saya cari enggak ada. Tahu-tahu ada dua korban pas desak-desakan. Saya cek ternyata Reno. Dia udah enggak ada,” kata saudara sepupu Reno, Helmi (25), kepada Kompas.com.
Jenazah kedua korban sempat tertahan di dalam ambulans dengan nomor polisi B 7853 EQ sekitar satu jam. Kedua jenazah baru dibawa ke RSCM sekitar pukul 20.00 menggunakan ambulans yang dikirim dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
“Ambulans bukan peruntukannya. Kami menunggu ambulans yang lebih memadai. Tadi terjebak macet,” kata Kartiko, petugas Dinkes DKI menjelaskan mengapa korban tidak langsung dievakuasi dengan ambulans yang ada. Sebelumnya sempat beredar informasi kalau ambulans yang ada di tempat tidak digunakan karena kuncinya hilang.
Selain petugas Dinkes DKI, petugas polisi juga mendatangkan Tim Pusdokkes Polda Metro Jaya. Selain korban tewas, desak-desakan penonton di luar stadion yang memaksa masuk juga menyebabkan setidaknya sembilan suporter pingsan.
Dalam laga final sepak bola SEA Games Indonesia versus Malaysia, kedua tim dipaksa bermain maksimal sehingga harus berhadapan hingga adu pinalti. Kedua tim bermain imbang 1-1 hingga perpanjangan waktu dan Indonesia kalah dalam adu pinalti 4-3. Indonesia akhirnya harus mengakui keunggulan Malaysia dengan skor 5-4.
alfatihah...
ReplyDeleteAl Fatehah semoga arwah ditempatkan bersama sama orng beriman...ameen
ReplyDeleteAl Fatehah semoga arwah ditempatkan bersama sama orng beriman...ameen..dari Malaysia,
ReplyDeletegar-gara bola sanggup mati terpijak dan memijak orang lain ?
ReplyDeletegara-gara bola sanggup menghina dan memaki orang lain ?
gar-gara bola terhapus sifat normal kemanusiaan !
gara-gara bola manusia sanggup jadi anjing dan bajingan!
ada aku kisah
ReplyDeleteANON 2.32pm...& 2.36PM
ReplyDeleteselidik dulu 2 yang mati tu islam @ sebaliknya...kat sana nama je negara islam, dalam 1 rumah ada 2-3agama...
susah nak pastikan pegangan agama dorang...sebab tu kalau nak melancong ke sana, berhati-hati...
pergilah dengan orang yang berpengalaman...
ADIOS...
anon 2.56Pm...sama bro, ada aku kisah...depa buat kita kat sana macam orang takda tamadun...
Indonesia layan kita macam dgn sial...aku mmg x puas hati dgn layanan mereka terhadap pasukan kita kat sana...indonesia perangai x pernah berubah...jadilah org yg bertamadun...hormati org luar dan sesama sendiri...lihat kerana bola sampai mati rakyat mereka...harap kerajaan indonesia dapat didik rakyat mereka untuk berfikir dengan lebih bijak...lepas tu mai sini keja nak merompak dan naj guna guna pakai ilmu hitam...ape benda...harap negara byk penduduk samapi 200 juta lebih tapi player bola pun nak kena import kerakyatan ker...
ReplyDeleteINDONESIAL DAH GILA
ReplyDeleteINDONESIAL DAH HILANG PERTIMBANGAN
INDONESIAL DAH HILANG MARUAH
INDONESIAL DAH HILANG SEGALANYA
Kita fikir fikirkan bersama kenapa lah penonton anak Indonesia ni banci sangat pada atlit2 Malaysia.. apa kah ada dalang disebalik semuanya ini..? kita sendiri bila mendengar berita ini terlalu sakit hati.. apa kah ada tangan tangan yang tersembunyi yang datangnya dari Malaysia..? memang bangsat dan lahanat orang ini siapa kah dia ye..? dengar dengar disana jika di beri upah RM10 pon bisa diatur pak.. hampeh yang mensialkan..
ReplyDelete